Keadilan
Individual dan Struktural
Keadilan dan upaya menegakkan keadilan
menyangkut aspek lebih luas berupa penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya
keadilan tersebut. Prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama terhadap
setiap orang bukan lagi soal orang per orang, melainkan menyangkut sistem dan
struktur sosial politik secara keseluruhan.
Untuk bisa menegakkan keadilan legal,
dibutuhkan sistem sosial politik yang memang mewadahi dan memberi tempat bagi
tegaknya keadilan legal tersebut, termasuk dalam bidang bisnis. Dalam bisnis,
pimpinan perusahaan manapun yang melakukan diskriminasi tanpa dasar yang bisa
dipertanggungjawabkan secarar legal dan moral harus ditindak demi menegakkan
sebuah sistem organisasi perusahaan yang memang menganggap serius prinsip
perlakuan yang sama, fair atau adil ini.
Dalam bidang bisnis dan ekonomi,
mensyaratkan suatu pemerintahan yang juga adil pemerintah yang tunduk dan taat
pada aturan keadilan dan bertindak berdasarkan aturan keadilan itu. Yang
dibutuhkan adalah apakah sistem sosial politik berfungsi sedemikian rupa hingga
memungkinkan distribusi ekonomi bisa berjalan baik untuk mencapai suatu situasi
sosial dan ekonomi yang bisa dianggap cukup adil.
Pemerintah mempunyai peran penting dalam
hal menciptakan sistem sosial politik yang kondusif, dan juga tekadnya untuk
menegakkan keadilan. Termasuk di dalamnya keterbukaan dan kesediaan untuk
dikritik, diprotes, dan digugat bila melakukan pelanggaran keadilan. Tanpa itu
ketidakadilan akan merajalela dalam masyarakat.
Contoh kasus keadilan
dalam bisnis:
Masih
banyak permasalahan yang dihadapi pelanggan. Pengusaha dan pemerintah
sering mengabaikan hak-hak pelanggan, baik dalam pelayanan pada masyarakat(public
service) maupun dalam penjualan produk. Bahkan beberapa perusahaan di
Indonesia dalam mendapatkan keuntungan, kebanyakan mereka mau
mengorbankan kepentingan jangka panjang demi kepentingan jangka pendek. Sebagai
contoh mereka lebih memusatkan perhatian dalam mengukur keberhasilan kinerja
mereka dari perspektif keuangan, seperti pencapaian ROI, laba, dan rasio-rasio
keuangan lainnya, sehingga kurang memperhatikan perspektif non keuangan seperti
halnya menyangkut kenyamanan, keamanan karyawan, lingkungan dan masyarakat
sekitarnya.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar