Minggu, 13 November 2016

Contoh Kasus Mitos Bisnis Amoral (Softskill Etika Bisnis)

Mitos Bisnis Amoral

Mitos bisnis amoral mengungkapan suatu  keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan sama sekali. Bisnis tidak punya sangkut paut dengan etika dan moralitas. Keduannya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain.
Etika justru bertentangan dengan bisnis yang ketat, maka orang bisnis tidak perlu memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma, dan nilai-nilai moral. Bisnis memang sering diibaratkan dengan judi bahkan sudah dianggap sebagai semacam judi atau permainan penuh persaingan yang ketat.
Tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai sebuah permainan (judi) harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Etika harus dibedakan dari ilmu empiris. Pemberitan, surat pembaca, dan berbagai aksi protes yang terjadi dimana-mana untuk mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis yang tidak baik, menunjukan bahwa masih banyak orang dan kelompok masyarakat menghendaki agar bisnis dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral.

Contoh kasus bisnis amoral :

1. penjual cabai yang mengharapkan laba atau keuntungan yang besar sehingga mereka melakukan tindakan bisnis amoral dengan cara mempermainkan timbangan. Contoh jika seorang ibu membeli cabai ke pedagang tersebut sebanyak 1 kg tetapi cabai yang di dapat oleh si ibu hanya 9 ons. Disini kesimpulannya ada tindakan bisnis amoral yang dilakukan oleh si pedagang cabai, si pedagang ingin mendapatkan laba atau keuntungan yang besar dengan cara tindakan yang tidak bermoral.

2. pemasaran adalah suatu proses pengenalan produk yang di jual kepad konsumen, namun disini ada juga tindakan amoral yang dilakukan, contoh seorang sales memperkenalkan produk perusahaannya, pada saat memperkenalkan produk tersebut, sampel yang di perkenalkan tidak sebagus dengan barang yang dibeli konsumen. Disini bisa dilihat ada tindakan kecurangan dalam berbisnis yaitu menipu konsumen dengan cara memperlihatkan sampel yang sedemikian perfect namun ketika si konsumen membeli produk tersebut, produk tersebut tidak sebagus seperti sampel yang diperkenalkan oleh sales.

Dari dua contoh kasus tersebut bisa dilihat tindakan bisnis amoral yang dilakukan untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang besar namun melanggar etika dan moral.

1 komentar:

  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin mitos, saya juga nemuin artikel menarik nih yang ngebahas tentang mitos kesuksesan yang masih dipercaya banyak orang. Cek di sini ya man teman: Jangan percaya mitos tentang sukses ini

    BalasHapus